Perjalanan (Karir) Hidup

I am writing this when I am 27 years 8 months 1 day old, and I am a mother of two. Semacam nggak nyangka di umur ke-27 ini sudah ada dua baby dalam gendongan. Aku menikah di umur 25 tahun dan melahirkan anak pertama 10 bulan kemudian. 15 bulan berikutnya anak kedua muncul haha. Apakah semua itu direncanakan? Sama sekali nggak! (nangisss). Apakah sekarang aku bahagia? Yes I am.
Di umur ke-22 setelah wisuda kelulusan S1, berbagai macam list target capaian hidup mulai kutulis. Dari mulai ingin berkarir di WHO, ingin S2 di luar negeri, ingin punya bisnis, ingin punya komunitas sosial, ingin menerbitkan buku, dan ingin ingin ingin lainnya kutulis dengan rapi di buku jurnal. Tapi ketika di usia ke-25 orang tua memutuskan aku harus menikah, semua list target itu tiba-tiba menjadi byaaaarrrr! Hahahaha. Memang benar kata orang bijak, kita boleh berencana, tapi Tuhan yang berkehendak.
Lalu, apakah aku mengubur semua mimpi-mimpiku? Mencoret target list capaian hidupku, dalam arti yang sesungguhnya? Meninggalkan euforia anak muda idealis dengan sejuta mimpi dan cita-citanya? Hmmmm tentu tidak. Setelah diskusi panjang dengan suami dan pemikiran-pemikiran galau di malam hari yang mengganggu tidur, aku sampai pada kesimpulan bahwa menjadi ibu bukan halangan untuk tetap bermimpi dan berkarya. Bahwa ada penyesuaian dan penundaan di beberapa poin, ya. Tapi bukan berarti aku menguburnya dalam-dalam sampai suatu hari nanti tak lagi bisa diingat oleh si pemilik mimpi. 
Namun sekarang, adalah waktunya untuk menikmati momen. Menikmati momen sebagai full time mommy of Kai Nusabbih dan Fahwa Azalia. Menikmati momen hingga menyadari bahwa menjadi ibu itu luar biasa, perasaan dan pengalaman yang sulit dideskripsikan dengan kata-kata. Kalaupun bisa, tidak cukup menulisnya dengan satu atau dua halaman. Menikmati momen hingga bisa dengan bangga menjawab IRT di kolom pekerjaan saat mengisi formulir apapun. Tapi menikmati momen bukan berarti terlena dengan kondisi saat ini. Disela-sela kesibukan mengurus rumah tangga, ketika babies sudah pada terlelap, laptop pun mulai menyala dan cicilan-cicilan mimpi bisa dikerjakan dari sekarang. Hohoho. Menikmati momen bagiku juga artinya adalah lower my expectation. Karena tetap, sebagai manusia biasa kita cuma bisa berencana dan berusaha sebaik mungkin. Jadi nantinya, kalau ada mimpi-mimpi yang tidak teraih, it will be totally fine! Toh menjadi ibu juga sudah luar biasa sekali.
Hari ini aku mencoba menyeting ulang blogku. Aku berniat untuk share pengalaman as a mother, as a dream catcher on how to deal with daily problems. Semoga, lagi dan lagi, tulisan-tulisan di blog ini bisa bermanfaat untuk yang membacanya.
Welcome to another step of my life!



Komentar

Postingan Populer