BERUBAH!

Lagi-lagi hampir akhir tahun. Lagi-lagi waktu terasa begitu cepat. Yang tadinya sebuah misteri tiba-tiba saja telah menjadi masa lalu, menjadi sejarah, ataupun kenangan. Baru kemarin memasuki bulan Januari, tiba-tiba sekarang hampir bulan Desember. Baru saja kemarin meniup lilin untuk usia ke-20, sekarang sudah hampir menyongsong usia 21.
Dulu waktu SMP, salah seorang guru pernah bertanya pada saya

Guru agak2        : “Husna, coba sebutkan umur berapa kira-kira kamu akan menikah?”
Saya                       : “Hah? Nggak tau pak…” tampang polos
Guru agak2      : “Lho nggak apa2..sebutkan saja..perkiraan saja..ini buat contoh cerita”
Temen sekelas      : “Ciyeee..ciyeee”
Saya                       : “Mmm..berapa ya..23 tahun mungkin…”

Dan sekarang it means kurang dari tiga tahun lagi kalo emang itu ternyata beneran jadi rencana hidup saya. GOD!
Kemudian dalam suatu renungan, saya berpikir. Apa yang udah saya lakuin, apa yang udah saya hasilkan hingga umur 20 tahun ini? Apa yang udah saya peroleh hingga bisa membuat orang tua bangga?

Feels like…nothing.

Berkali-kali. Berkali-kali sebenernya saya punya renungan semacam ini. Apa yang sudah saya perbuat...apa yang sudah saya berikan...tapi selalu berujung hanya sebagai renungan. Penyesalan sementara. Kemudian everything back to normal.
Entah berawal darimana renungan itu, kapan pula saya merenungkannya, udah lupa. Mungkin pas diatas motor, mungkin pas sholat, mungkin pas mau tidur. Saya mulai berjanji pada diri sendiri. Saya ingin berubah. Saya ingin menjadi orang yang jauh lebih baik. Waktu amat sangat cepat meninggalkan hari ini. Berganti ke hari selanjutnya. Setiap kali melihat matahari terbit, yang punya sinar jingga kekuningan, menyebar di balik awan awan pagi hari, kerasa banget, cepetnya matahari itu akan terbit lagi di ujung sana. Banyak orang-orang seusia saya yang sudah menjadi “orang”, sudah melakukan “sesuatu”, atau paling tidak sudah mencuri start meraih “kesuksesan”, sudah menemukan “jalan dan passionnya”, sudah mengaplikasikan kerja nyata, bukan hanya omong kosong. Bersiap-siap menjadi orang yang melakukan perubahan. Dan saya ingin mencontoh semangat mereka. Kali ini harus serius.
Maka saya pun mendeklarasikan sebuah..apa ya..semacam kalimat motivasi mungkin.

“Nggak ada lagi waktu untuk berleha-leha. Nggak ada lagi waktu untuk hal yang nggak bermanfaat. Kurangi bermalas-malasan dan banyak tidur. Setiap hari harus menghasilkan sesuatu. Setiap hari harus bertambah ilmunya.”

Setiap kali penyakit malas datang, saya selalu nyebut kata-kata itu di dalam hati.
Ini memang terkesan seperti kalimat ambisius. Tapi bukan berarti saya kemudian jauh dari kehidupan normal. Saya tetap pergi nemenin mama belanja, saya pergi sama teman-teman, saya tetap makan mie goreng, tetap kepo instagram Rio Dewanto, dan tetap pergi ke atas genteng kosan buat ngeliat langit dan burung yang lewat sambil angkatin jemuran. Lupakan.
Intinya saya mendambakan hidup yang seimbang. Sedikit mengutip kata-kata seseorang dari YOT, “Perempuan yang cerdas bukanlah perempuan yang memimpin. Tapi perempuan yang cerdas adalah perempuan yang seimbang. Seimbang dalam akademis, karir, keluarga, pertemanan, dan hal-hal lainnya,” intinya gitu.
Jadi saya hanya perlu mengubah kebiasaan bermalas-malasan, doing nothing dan hanya berandai-andai di atas kasur. Saya akan lebih rajin masuk kelas untuk kuliah. Bukan hanya mencari nilai, apalagi sambil mencontek *sigh, tapi yang terpenting adalah mencari ilmu, mencari pengetahuan dan pelajaran hidup yang baru dari dosen dan kuliah yang diikuti. Saya akan mengurangi banyak tidur, membatasi hanya 7 jam sehari. Setiap harinya, harus menghasilkan sesuatu. Mulai dari hal yang kecil-kecil. Seperti membuat sebuah tulisan, menyelesaikan tugas, membuat karya seni atau hiasan-hiasan di kamar sampai menghasilkan sebuah pertunjukan.
Hoho ngomong-ngomong kenapa bisa sampai menghasilkan sebuah pertunjukan? Tanggal 30 November besok saya akan mengadakan konser paduan suara mahasiswa. Untuk pertama kalinya. Bagi saya maupun bagi semua orang yang terlibat di dalamnya. Kami benar-benar memulai dari awal. Dari yang dipandang sebelah mata oleh fakultas, hingga akhirnya kami berani mengumpulkan dana untuk menampilkan yang terbaik di atas panggung. Semoga semuanya berjalan dengan lancar, sukses tanpa hambatan. Amiin…
Jadi, sekian yang ingin saya share hari ini. Semoga apa yang saya deklarasikan bukan hanya menjadi kata-kata. Ketika saya mulai malas lagi, kemudian membuka blog saya, semoga saya akan malu dengan apa yang sudah saya tulis. Kemudian akhirnya bisa memacu semangat saya lagi. Dan terakhir tentu saja semuanya harus dibarengi dengan doa dan tawakkal. Karena tanpa Tuhan di dalam hati dan kehidupan, semuanya seperti sia-sia. Selalu ingat untuk senantiasa bersyukur karena itu menjauhkan kita dari sombong. Selamat malam :-)

Komentar

Postingan Populer