Kehidupan = Novel ?
Kadang kalo habis nonton film drama romantis, novel-novel karangan para pujangga, rasanya kehidupan itu
indah banget. Bahkan lika-liku kehidupan tokohnya yang rumit pun rasanya juga
tetap indah dan nikmat dibaca, diikuti. Moment ketika si tokoh jatuh terpuruk
dan menangis pun kadang membuat kita berfikir..kasian bener hidupnya, untung
saya nggak pernah kayak gini. But it means, berarti hidup saya flat banget
dong?
Nulis apaan sih sebenernya saya?
Saya juga nggak tau nih, random.
Tadi baru aja selesai baca novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin karangan Tere Liye. Kata-katanya
keren banget, puitis tapi nggak bosenin. Dan jalan ceritanya itu, nggak biasa. Intinya
ada seorang anak jalanan yang dijanjikan kehidupan layak oleh seorang pemuda
baik hati bagaikan malaikat. Tapi kemudian si anak yang terpaut usia sekitar 14
tahun dengan pemuda ini jatuh cinta dengan sang malaikat ketika dia perlahan
tumbuh dewasa. Dan ternyata si malaikat alias pemuda ini juga jatuh cinta sama
si anak. Tapi dia nggak mau mengakuinya dan malah akhirnya menikah dengan
perempuan lain yang lebih layak dan lebih rasional buat dia. Nyesek banget
nggak sih?
Sebelum novel ini, saya baca novel yang lain karangan Dee yang
judulnya Supernova : Partikel. Itu juga
jauh jauh jauh lebih keren lagi jalan ceritanya. Kalau novel yang ini ceritanya
emang agak fiksi sih, dan sedikit nggak masuk akal. Tapi enak banget dibaca dan
membuat imajinasi kita nggak terbatas dan melayang kemana-mana. Intinya cerita
pencarian ayah yang hilang oleh seorang anak perempuannya. Tapi lika-liku
pencariannya seru dan banyak kejadian-kejadian yang bisa diambil pelajarannya
dari situ. Banyak pengetahuan-pengetahuan dan cerita yang tidak saya ketahui
sebelumnya juga saya dapatkan dari novel itu.
Kayaknya saya udah bakat jadi penulis resensi novel nih.
Tapi intinya dari semua novel-novel hebat yang pernah saya baca,
kehidupan itu indah dan setiap orang pasti punya their own amazing story dalam
hidupnya. Cuma aja cerita yang ada dalam novel itu bisa terasa lebih indah dan
memukau karena penulisnya yang hebat mengisahkannya dengan sangat baik dan professional.
Menuliskan dengan detil perasaan si tokoh ketika terluka atau bahagia. Kalau kita
mau merekam semua kejadian dalam hidup kita dan menuangkannya dalam bentuk
tulisan yang indah, yakin deh hidup kita juga nggak kalah romantis, keren dan
mellow dibandingkan dengan novel-novel itu. Haha. Dan juga bagaimana kita
memandang permasalahan-permasalahan dalam hidup ini berpengaruh juga sama jalan
cerita hidup kita.
So kalo ada yang bilang,’ hidupku flat banget’ ; ‘hidupku
membosankan’ berarti itu diri kita sendiri yang membuatnya membosankan. Hidup kita
adalah hidup kita. Meskipun ada Tuhan yang mengatur tapi pilihan ada di tangan
kita akan dibuat seperti apa kisah hidup kita. Apakah se romantis film drama,
se menegangkan film action, atau se tragis film thriller..eh?
Haha jadi sok-sokan nasehatin lagi sih, padahal hidup sendiri juga
masih sembrawut, masih banyak yang perlu dibenahi. Tapi dari novel-novel yang saya
baca, dan film yang saya tonton, memang harus selalu bisa ambil pelajaran. Jangan
cuma diambil hiburannya aja. Tapi juga manfaatnya. Hm..jadi inget kata-kata
seseorang.. :)
Oke deh, udahan dulu nulisnya. Bye..
Komentar
Posting Komentar